Rabu, 19 Desember 2012

Menurut Ahyar Rosidi selaku Sekjen LIRA Paser, pihaknya melihat kondisi petani di Paser saat ini sebenarnya sudah cukup menderita dengan harga TBS yang hanya di hargai Rp 500,-/kilogram, bahkan berdasarkan pantuan kita dilapangan ada yang hanya membeli Rp 300,-/kilogram. Namun hingga sejauh ini kita belum melihat langkah-langkah konrit dari Distanbun Paser untuk menyelamatkan nasib petani sawit Paser.
“Kita sayangkan hingga saat ini pemkab Paser melalui Distanbun Paser belum ada langkah konkrit apa yang akan diambil terkait informasi rencana PTPN 13 yang akan menutup seluruh pabriknya pada tanggal 20 Desember mendatang. Lambannya langkah antisipasi yang diambil, dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak ditengah-tengah petani,”ungkap pemuda yang juga aktifis mahasiswa islam ini kepada LaCak belum lama ini (18/12).
Seperti diberitakan sebelumnya PTPN 13 mengaku selain kewalahan mengolah TBS, tempat penyimpanan CPO atau Tangki timbun sudah tidak mampu menampung CPO yang dihasilkan Pabrik. Sehingga hampir semua tong atau tempat yang seyogyanya diperuntukkan menampung air, isinya sudah berganti dengan CPO. (Santo-Lacak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar